Hai ...bisakah kau berhenti
sejenak dari semua kepenatan yang telah kau lalui hari ini? Berhenti dari semua
aktivitas,dan meluangkan waktu untukku walaupun hanya memakai waktu toleransi
yang biasa qt lalui ketika kepepet kajian :D
Aku hanya ingin meminjam
benakmu sebentar saja hanya untuk mendengarkan celotehanku,yaahh sebenarnya
bukan hanya sekedar celotehan anak-anak SD tentunya kita sudah dewasa dan mengerti
arti dari saling memahami J. Saat ini
dipikiranku berlari hingga sampai meloncat-loncat pertanyaan yang hingga kini
belum juga terjawab, pertanyaan yang tidak pernah aku tanyakan dan tentunya
tidak pernah aku sampaikan kepadamu. Karena akupun tidak tahu dan tidak
mengenali siapa sebenarnya dirimu itu? Aku mulai mencari hingga kesana
kemari,untung saja tidak sampai gugling :D mungkin suatu saat ketika akal
sehatku sudah diambang batas dan amnesiaku mulai hadir tanpa aku mengundangnya,
akan kulakukan itu semua suatu hal yang saat ini aku pikir tdk mungkin aku
melakukannya.
Aahh...tampaknya seperti
orang yang tidak punya akal sehat saja.
Karena waktu qt tiggal 10
menit lagi dari batas toleransi (hehe) maka hal yang ingin aku tanyakan pertama
padamu adalah maukah kau seperti hanzallah? Dihari pertama kita berstatus
baru,tiba-tiba ada panggilan menuju firdaus menjemputmu. Maukah kau seperti
hanzallah? Sepertinya tidak perlu aku ceritakan ulang kisah Sahabat rasul yang
satu ini,yang begitu membuatku jatuh hati terhadap kebesaran hatinya,cukuplah
syirah nabawiyah menjadi saksi. Alangkah bahagianya aku,jika ragamu masih bersamaku
namun jiwamu telah bertaut dg hanzallah di jannah-Nya :)
Hal lain yang ingin aku
sampikankan padamu, tentunya kita sudah sangat faham tentang tujuan akhir kita
akan kemana,serta poros hidup kita adalah dakwah, maka semua permasalahan
darimu dan dariku dan masalah kita akan menjadi masalah bersama yang tetap
dakwah dan jihad menjadi prioritas utama didalam rumah kita.
Hal terakhir, setelah sekian
lama kita menunggu amanah yang akan allah berikan kpd kita, aku harus
mengandungnya selama 9 bulan 10 hari, dan kitapun mengasuh dan mendidiknya
hingga ia mencapai aqil balig. Namun pada saatnya nanti ia harus pergi
meninggalkan kita karena ia telah menjadi syuhada yang bersanding dengan
mujahidin di zaman para sahabat. Apakah kau rela membiarkannya pergi wahai
penyempurna agamaku?? Begitu bahagianya
aku, jika ia tidak pergi sendiri namun ia pun pergi dg ayahnya yang sangat ia
cintai.
Walaupun saat ini “kita”
belum ada, dan akupun tak tahu kapan waktu itu kan tiiba namun hanya itulah
yang ingin aku sampaikan padamu. Aku berharap akan segera mendapatkan
jawabannya darimu,hingga semua pertanyaan itu berhenti melompat-lompat
dikepalaku dan berhenti untuk menduga-duga yang akhirnya hingga salah sangka :D
Yaahhh...padamu yang
sebenarnya akupun tak tahu siapa dirimu :)
wah..wah..wah..
BalasHapusCita-cita yang luar biasa..
Maf ya ukh, aku membaca pesan darimu untuk tulang rusukmu.. hehehe
Insya Allah semua cita-cita ukhti tercapai, hanya satu yang perlu diingat, "Cinta dan bencilah karena Allah", dan satu lagi, jika memang pikiran-pikiran itu masih berlari-lari dibenakmu, baca aja deh buku Risalah Hitbah, biar lebih mantap lagi ukh.. :)
hihi...
BalasHapusseru ternyata menulis itu ukhti, n yg ada di benakku tadi hanyalah itu, entah knp. :D
amiin...aq udah baca buku itu ukh,makannya bisa jd gini. jd faham pernikahan itu bkn hanya sekedar menyatukan 2 insan yg tdk slg kenal awalnya n berbeda. namun tdk sekedar itu, bahwa benar-benar hanya mengharap ridha Allah, n emg benar cinta dan benci karena allah (muqow pisan lah) xixixi
Iya, aku juga udah tamat baca itu, hehehe
HapusTapi ternyata masih banyak PR kita ukh, umur kita udah lumayan, tapi ilmu kita untuk masa depan kurang, ilmu aku sih lebih tepatnya, mungkin kalo ukhti udah banyak ilmunya, hehehe
Aku masih punya PR untuk mampu membahagiakan kedua orang tua dulu kayaknya, nyekolahin adik" juga..