PERANAN WANITA BAGI KEMAJUAN SUATU BANGSA
Menjadi
wanita karir atau Ibu Rumah Tangga yang baik, adalah suatu pilihan yang saat
ini sulit untuk ditentukan oleh para wanita yang sudah menikah,akan menikah
atau para remaja yang baru mengenal kata arti dari pernikahan. Pada dasarnya
setiap wanita naluriahnya menginginkan kedua hal itu bisa dilakukan, serba
berkecukupan dalam hal materi karena memilih untuk bekerja diluar rumah dan
menjadi wanita karir nan sukses dan juga dapat memberikan perhatiannya penuh kepada
keluarganya. Namun seperti yang terlihat saat ini kedua hal itu jarang terjadi
karena mereka akhirnya memilih salah satunya dan yang lebih mereka pilih adalah
menjadi wanita karir nan sukses dengan dalih “kan kalau Ibu kerja, nanti ade
boleh minta mainan apapun yang ade sukai. Atau mau es krim dan coklat juga
boleh” perkataan seorang ibu ketika membujuk anaknya agar Ia tetap diijinkan
bekerja, atau “ga apa-apa dong yah,kan kalau ibu bekerja ntar uangnya bisa
ngebantu-bantu pemasukan rumah tangga dan biaya anak-anak sekolah” perkataan
kepada suaminya. Namun setelah Ia bekerja apa yang terjadi? setumpuk mainan,es
krim dan coklat tidak bisa mencegah sifat anaknya yang arogan,pergaulannya
tidak sehat,pendidikan moril dan agamanya tidak terkontrol itu terjadi akibat
sejak kecil Ia lebih banyak diasuh oleh pembantu dan setelah remaja Ia bebas
melakukan apapun tanpa kendali orangtuanya.
Penjelasan
diatas adalah salah satu contoh akibat dari apabila seorang wanita tidak faham
akan tuganya manjadi pencetak generasi bangsa yang baik. Wajar jika saat ini
generasi penerus bangsa dalam keadaan yang sangat terpuruk. Tingkat seks bebas
tinggi dikalangan remaja, penyalahgunaan narkoba. Itu semua dilakukan bukan
oleh anak-anak yang dibesarkan dilingkungan kelurga yang mengenalkan ajaran
islam dengan baik, atau anak-anak yang diberikan kasih sayang dan perhatian
penuh dari kedua orang tuanya, tapi anak-anak yang dibesarkan tanpa kasih
sayang orang tuanya akibat karena orang tuanya sibuk bekerja diluar, atau
karena broaken home. Maka bangkit atau tidaknya suatu bangsa dapat dilihat dari
kualitas dan kuantitas generasi penerusnya dan itu salah satunya dapat tercapai
dengan peran orangtua terutama peranan seorang wanita sebagai ibu yang menjadi
pengajar utama dan pertama untuk anaknya sejak dini baik dalam aspek akademis,akhlak
dan tingkah laku apalagi pendidikan keislaman. Karena pada dasarnya seorang ibu
lebih memiliki banyak waktu dirumah bersama anak-anaknya berbeda halnya dengan
seorang ayah yang banyak diluar rumah untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Maka
terbayang jika seorang wanita yang memiliki tanggung jawab penuh atas kondisi
anak-anaknya sejak dini malah lebih memilih meniti karir diluar rumah,
akibatnya kepekaan dan rasa kasih sayangnya terhadap anak teralihkan pada
kesibukan diluar rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar