Ibarat
nasi sudah menjadi bubur, akan tetap seperti itu tidak akan berubah menjadi
nasi atau beras kembali yang ada akan menjadi basi ketika tidak segera
dieksekusi. Begitu pula lah dengan perbuatan manusia, benar atau salah itu akan
tetap menjadi bentuk perbuatan, yang baik akan tetap baik dan yang buruk akan
tetap buruk, tidak mungkin berubah sebaliknya. Apa yang bisa dilakukan oleh
manusia?? Ya,benar! MENYESAL,, apapun bentuk perbuatannya, perbuatan baik pun
dia akan bertanya “MENGAPA saya tidak bisa lebih baik DARIPADA itu? PADAHAL
saya mampu”. Apalagi ketika dia melakukan perbuatan buruk, diapun tetap
bertanya “MENGAPA saya melakukan hal itu, PADAHAL saya mampu melakukan hal lain
DARIPADA itu”. Ya, itulah sifat manusia yang begitu melekat pada dirinya,
apakah itu hal yang wajar? Saya pikir itu akan menjadi sangat tidak wajar
ketika manusia tidak mampu mensyukuri apa yang telah Ia dapatkan. Apa itu?
bukan! Maksud saya bukan mensyukuri perbuatan salah yang telah Ia lakukan namun
bersyukur bahwa Ia masih diberi kesempatan untuk berubah dan meningkatkan perbuatan
baiknya dimasa depan. Orang baik itu bukan berarti orang yang tidak pernah
melakukan kesalahan namun orang yang bisa belajar dari kesalahan dan berusaha
untuk memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.