THE FIRST
ATENUASI
Atenuasi dilambangkan dengan Q,
dimana 1/Q adalah fraksi dari energi gelombang yang hilang
setiap cycle saat gelombang tersebut merambat. Sehingga ‘Q rendah’
berarti lebih teratenuasidan ‘Q tinggi’ berarti sedikit
teratenuasi. Umumnya, didalam aplikasi seismik eksplorasi, besaran Q
diprediksi untuk memberikan kompensasi terhadap amplitudo gelombang seismik
yang hilang dalam perambatannya. Medium seperti jaringan (tissue) akan menurunkan
amplitudo dan intensitas ketika suara menembusnya. Reduksi amplitudo dan
intensitas gelombang dalam perjalanannya melewati medium disebut atenuasi.
Peristiwa yang terjadi pada atenuasi ini terdiri dari absorpsi, refleksi dan
scattering. Adapun satuan dari atenuasi adalah decibels (dB). Sedangkan
koefisiensi atenuasi adalah atenuasi yang terjadi per satuan panjang gelombang
yang satuannya decibels per centimeter ( dB/cm )
Attenuation (dB) = attenuation
coefficient (dB/cm) x path length (2)
Bila koefisiensi atenuasi meningkat
maka frekuensi akan meningkat pula. Setiap jaringan mempunyai koefisiensi
atenuasi yang berbeda. Koefisiensi ini menyatakan besarnya atenuasi per satuan
panjang, yaitu semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin tinggi
koefisiensi atenuasinya.
Secara sederhana, jaringan lunak hampir sama atau di atas rata-rata 1 dB
atenuasi per centimeter untuk tiap frekuensi. Oleh karena itu rerata
koefisiensi atenuasi dalam decibels per centimeter untuk jaringan lunak adalah
sebanding dengan frekuensi dalam MHz. Untuk menghitung atenuasi dalam decibels
hanya perlu mengalikan frekuensi dalam megahertz (hasilnya mendekati/sebanding
dengan koefisiensi atenuasi dalam dB/cm)
ABSORBSI, TARGET STRENGHT, VELUME SCATTER, LAPISAN
SOFAR
Ketika gelombang suara dipancarkan
ke kolom air, maka akan mengalami ABSORBSI atau penyerapan energi gelombang
suara sehingga mengakibatkan transmisi hilang ketika diecho dari transducer.
Proses absorbsi sangat bergantung pada suhu, salinitas, pH, kedalaman, dan
frekuensi. Salah satu sifat gelombang, yaitu ketika menjauhi transducer maka
akan mengalami pelemahan energy dan kecepatan pantulannya.
Setelah gelombang suara mengenai
suatu target, maka gelombang suara akan kembali dipantulkan ke transducer.
Kekuatan pantulan gema yang dikembalikan oleh target dan relative terhadap
intensitas suara yang mengenai target disebut sebagai TARGET STRENGTH. Target
strength dapat didefinisikan sebagai sepuluh kali nilai logaritma dari
intensitas yang mengenai ikan atau target (I).
Target Strength (TS) merupakan
faktor terpenting dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan dengan menggunakan
metode hidroakustik. TS merupakan suatu ukuran yang dapat menggambarkan
kemampuan suatu target untuk memantulkan gelombang suara yang datang mengenainya.
Menurut Coates (1990) menyatakan TS
adalah ukuran decibel intensitas suara yang dikembalikan oleh target, diukur
pada jarak standar satu meter dari pusat akustik target relatif terhadap
intensitas suara yang mengenai target. Johannesson dan Mitson (1983)
membagi dua definisi TS berdasarkan domain yang digunakan, yaitu intensitas
target strength (TSi) dan energi target strength (TSe). Berdasarkan
intensitas target strength dapat diformulasikan sebagai berikut (Pers.1).
TSi = 10 Log
Ir/Ii , r = 1 meter
Dimana :
TSi = Intensitas target
strength
Ir =
Intensitas suara yang dipantulkan diukur pada jarak 1 meter dari target
Ii =
Intensitas suara yang mengenai target
Volume backscattering strength (Sv)
merupakan rasio antara intensitas yang direfleksikan oleh suatu group
single target, dimana target berada pada suatu volume air (Lurton,2002).
Pengertian volume backscattering strength ini mirip dengan pengertian target
strength, dimana target strength untuk ikan tunggal sedangkan volume
backscattering strength untuk mendeteksi kelompok ikan.
Sv = 10 Log ρv + TS(Target Strength)
Lapisan
Sofar merupakan lapisan air laut di mana gelombang suara merambat dengan
kecepatan minimum dibandingkan jika gelombang tersebut merambat di lapisan lain
di atas atau di bawahnya. Pada lapisan Sofar ini tidak banyak energi yang
hilang karena terprangkap di lapisan sofar. Lapisan Sofar adalah daerah dengan
akumulasi temperature dan kedalaman. Kawasan Lapisan Sofar itu terletak antara
kedalaman 800 – 1.300 meter bahkan pada lokasi tertentu mendekati kedangkalan
175 meter. Di masa yang akan datang lapisan kanal SOFAR ini dapat dimanfaatkan
untuk mentransformasikan gelombang elektromegnet, seperti telepon, internet,
televise dan sebagainya dengan memasang satelit-satelit transmisi bawah laut
sebagai alternative memancarkan gelombang ke lapisan ionosfer di luar angkasa.
REFERENSI
- http://saifuritk45.blogspot.com/2011/10/pengertian-dasar-dan-cara-kerja-akustik.html
- http://theoceanandmariner.blogspot.com/2012/04/sejarah-akustik_09.html
- http://cara-beternaku.blogspot.com/2011/12/akustik-kelautan.html
- http://samsulbahriodc.blogspot.com/2012/07/apa-itu-marine-acoustic.html
- http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/06/metode-akustik.html
- http://hkti.org/2011/12/25/akustik-kelautan.html
- http://www.crayonpedia.org/mw/GLOMBANG_DAN_BUNYI_8.2_RINIE_PRATIWI
- http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/03/getaran-gelombang-dan-bunyi-untuk-smp.html
- http://andrynugrohoatmarinescience.wordpress.com/category/suara-di-laut/
- http://www.dosits.org/people/peoplesummary/
- http://www.babehedi.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo_6683.html
- http://www.gudangmateri.com/2010/07/macam-macam-gelombang.html
- http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2008/02/atenuasi-attenuation.html
- http://www.beritamusi.com/read/article/pendidikan/2915/adikuasa-dari-tengah-samudera-4.html
- Materi
Kuliah AKustik Kelautan UNPAD, FPIK, Ilmu Kelautan 2012 pertemuan 1-3
http://rahayu-putrysantoso.blogspot.com/2012/12/akustik-kelutan.html