Partai adalah kelompok yang berdiri berdasarkan satu ideologi (mabda’) yang
diimani oleh individu-individu Partai dan ingin diwujudkan di tengah
masyarakat. Hizbut Tahrir memenuhi definisi partai ini. Hizbut Tahrir merupakan
kelompok yang berdiri berdasarkan Islam sebagai sebuah ideologi yang ingin
diwujudkan secara praktis di dunia Islam. Kemudian mengokohkannya,
melindunginya dan berjalan dengannya di jalan yang terus menanjak dan
menghalangi penakwilannya dan menghalangi kemunduran masyarakat Islami. Hal itu
tidak akan bisa direalisasikan kecuali jika Hizbut Tahrir merupakan partai
politik. Yaitu kelompok yang memelihara urusan-urusan masyarakat. Hanya saja
Hizbut Tahrir memelihara urusan masyarakat itu hanya dengan pemikiran jika Hizb
belum memegang pemerintahan.
Sebaliknya jika memegang pemerintahan, Hizb akan memelihara berbagai urusan
masyarakat itu dengan pemikiran dan amal. Dalam kedua kondisi itu, aspek
politik harus selalu nampak menonjol, sehingga individu masyarakat tidak
memandang bahwa di dalam aktivitas riayah asy-syu’un itu hanya ada aspek
ruhiyah saja, meski hal itu menjadi asasnya. Juga membuat seseorang tidak
memandang bahwa di dalam aktivitas riayah asy-syu’un itu hanya terdapat
aspek tsaqafiyah saja, meski hal itu merupakan penampakan yang membedakan Hizb
dari yang lain. Akan tetapi hendaknya individu masyarakat memandang di dalam
aktivitas riayah asy-syu’un itu hanya tampak menonjol aspek politik saja.
Karena Hizbut Tahrir merupakan partai politik, bukan yang lain.
Hanya saja sudah menjadi pengetahuan bahwa politik adalah pemeliharaan
urusan masyarakat. Politik itu bukanlah membaca dokumen, mendengarkan berbagai
berita dan mengomentarinya serta menguasai berbagai informasi politik. Politik
bukanlah semua itu, meski semuanya merupakan keniscayaan bagi seorang politisi
sebagai makanan hariannya.
Selama politik
adalah pemeliharaan urusan-urusan masyarakat, maka adalah penting mengetahui
apa saja yang menjadikan seseorang baik sebagai bagian sebuah kutlah atau
sebagai individu masyarakat, dapat aktif berpolitik. Urusan-urusan masyarakat
itu secara praktis diatur oleh penguasa. Politisi dan kelompok politik juga
melakukan pemeliharaan berbagai urusan masyarakat itu. Mereka yakni politisi
dan kelomopk politik itu tidak bisa secara langsung melakukan aktivitas politik
kecuali jika mereka memiliki eksistensi politis di negeri itu. Yaitu masyarakat
dan penguasa mengetahui bahwa mereka aktif berpolitik. Supaya masyarakat
mengenal bahwa mereka adalah politisi maka mereka harus berada di tengah-tengah
masyarakat dalam kapasitas mereka sebagai orang-orang yang aktif berpolitik.
Eksistensi itulah yang memberikan karakter bahwa mereka adalah politisi. Juga
akan memberikan kepada mereka hak mengatur berbagai urusan masyarakat, yaitu
aktif berpolitik.
Karena politik merupakan aktivitas yang terjadi dan
pemikiran-pemikiran tentangnya, maka politik akan membentuk sejarah tentang
aktivitas yang berlangsung. Dari sini politik yang berlangsung dan telah
selesai merupakan sejarah. Dan sejarah berbagai peristiwa yang terjadi adalah
politik. Jadi sejarah merupakan politik dan politik akan menjadi sejarah.
Hanya saja aktivitas-aktivitas yang terjadi dan pemikiran tentangnya,
biasanya sampai kepada masyarakat dan pribadi-pribadi tidak lain melalui
berita. Pemahamannya akan datang dari keluasan berita, penguasaan dan memonitor
berita. Oleh karena itu yang membentuk kapasitas politik adalah membaca dan
mendengarkan berita. Seorang politisi manapun tidak mungkin menjadi politisi
kecuali jika ia memiliki, menguasai dan memonitor berbagai berita. Berita itu
datang dari aktivitas atau pemikiran yang berkaitan dengan berbagai aktivitas.
Karenanya seorang politisi harus mengetahui aktivitas-aktivitas dan pemikiran
serta semua yang berkaitan dengannya. Berita-berita tentang semua itu adalah
informasi politik. Jika seorang politisi mendengar berita bahwa Inggris melakukan pemilu dua
kali dalam setahun misalnya, maka ia harus memiliki berbagai informasi tentang
Inggris dari sisi kondisi-kondisi politiknya dan sebab-sebab pengulangan pemilu
sehingga ia bisa memahami bahwa Inggris sedang berada dalam kondisi goncang dan
lemah akibat pukulan dari luar negeri atau dalam negeri.
Berbagai aksioma politik meski pada dasarnya merupakan berita atau sejarah,
tetapi ia menjadi bagian dari berita tentang aktivitas atau pemikiran yang
terkait. Sehingga aksioma politik merupakan bagian dari politik selama terkait
dengan berita. Dari sini maka informasi-informasi politik itulah yang membentuk
seorang politisi dan yang memungkinkan seseorang bisa melakukan ri’ayah
asy-syu’un. Artinya yang memungkinkan seseorang untuk aktif berpolitik. Berita dan informasi politik itu saat ini menjadi
bernilai dan memiliki permintaan yang menampakkan urgensitasnya. Juga saat ini
berita dan informasi politik itu diberi perhatian yang besar oleh masyarakat.
Karena semua itu munculllah berbagai media, agen-agen berita (wartawan) dan
para komentator politik. Mereka memiliki posisi di tengah masyarakat karena
mereka memiliki berita. Meski berita-berita itu kurang lebih adalah politik
karena beritalah yang membentuk politik, namun orang-orang yang mengatur atau
memelihara urusan masyarakat dengan perkataan ataupun secara praktis, mereka
tidak berpikir untuk menjadi wartawan atau komentator. Mereka juga tidak rela
dimasukkan di dalam golongan wartawan dan komentator. Karena wartawan dan
komentator itu memberikan apa yang mereka buat yang diantaranya adalah politik
kepada politisi. Yaitu mereka menyodorkan berita kepada politisi. Jadi mereka
adalah pelayan para politisi. Mereka adalah perantara para politisi untuk
menguasai berbagai komoditas politik. Oleh karena itu di tengah masyarakat
terdapat politisi dan wartawan.
Politisi bukan wartawan, dan sebaliknya. Kadang seorang wartawan atau
seorang komentator politik naik tingkat menjadi seorang politisi. Dan kadang
seorang politisi turun peringkat menjadi wartawan atau komentator politik.
Tetapi pada akhirnya akan mengantarkan dia untuk meninggalkan media dan
meninggalkan politik. Karena seseorang tidak bisa menjadi seorang wartawan sekaligus
politisi pada waktu yang sama. Seseorang itu kadang menjadi seorang politisi
dan kadang menjadi wartawan, tidak bisa kedua-duanya sekaligus.
Syabab Hizb merupakan politisi yang sesungguhnya, bukan seorang politisi
secara teoretis atau seorang wartawan. Mereka meski harus mencurahkan perhatian
besar dalam memonitor berita dan menguasainya secara lengkap dan menjadikan
berita itu sebagai makanan harian, tetapi mereka wajib memiliki sarana untuk
mengatur urusan-urusan masyarakat. Karena mereka adalah politisi, bukan
wartawan. Lebih dari itu mereka adalah para pengemban dakwah. Mereka adalah
pengusung pemikiran bukan sekedar pengajar, atau imam masjid. Oleh karena itu
mereka harus senantiasa mengatur urusan-urusan masyarakat dengan pemikiran dan
senantiasa mengemban dakwah. Mereka harus menjadikan berita dan informasi
politik hanya sebagai alat untuk mentransformasikan kepada mereka berbagai
aktivitas dan pemikiran-pemikiran yang berkaitan. Berita dan informasi politik
itu bagi mereka tidak boleh melebihi sebagai sarana transformasi komoditas
politik.
Karakter yang dipakai mensifati diri oleh para syabab Hizb adalah bahwa
mereka merupakan politisi aktivis. Atau dengan ungkapan lain mereka adalah
politisi. Bahkan yang menjadi aktivitas mereka di dalam kehidupan ini adalah
politik. Benar bahwa mereka tidak mencari rezki dengan politik. Aktivitas
mereka juga tidak hanya sebatas aktivitas politik. Tetapi mereka adalah politik
yang melangkah di jalan. Aktifitas politik tetap mereka lakukan meskipun saat
mencar rezki sekalipun. Sebelum memerintah mereka adalah politisi. Dan setelah
memerintah merekapun politisi. Artinya mereka tetap menjadi politisi baik
berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Yaitu mereka adalah
orang-orang yang mengatur dan memelihara urusan-urusan masyarakat.
Urusan masyarakat berbeda-beda kondisi dan tingkatannya. Kondisi harga
bahan makanan yang sedang naik merupakan urusan masyarakat. Menurunnya kurs
mata uang negara merupakan urusan masyarakat. Keberadaan penguasa yang mengatur
urusan rakyat sesuai kepentingan negara asing merupakan urusan masyarakat.
Musim pertanian yang mengalami kemerosotan produksi atau keadaan negeri yang
dilanda kekeringan merupakan urusan masyarakat. Keberadaan AS yang menarik diri
dalam masalah Siprus karena khawatir dengan Rusia merupakan urusan masyarakat.
Kenyataan bahwa Rusia berupaya membangun hubungan dengan negara-negara Eropa
Barat merupakan urusan manusia. Dan seorang politisi mengatur urusan-urusan
tersebut.
Urusan-urusan itu
tidak diketahui kecuali dari berita. Maka politisi itu obyek penelaahannya
adalah berita untuk bisa mengatur urusan masyarakat. Berita tidak mengadakan
aktivitas yang dilakukan. Tetapi aktivitas yang dilakukan/terjadi tidak akan
bisa sampai kecuali dengan berita. Akhirnya pada sebagian orang makna politik
menjadi rancu. Akhirnya banyak orang menganggap aktifitas membaca dan
mendengarkan berita sebagai aktif berpolitik.
Syabab Hizbut Tahrir adalah para pengemban dakwah dan pemilik pemikiran.
Aktivitas mereka adalah dakwah islamiyah dan berjuang untuk melanjutkan kembali
kehidupan islami. Dalam kondisi mereka berhasil melanjutkan kembali itu mereka
menjadi pilar-pilar masyarakat yang menghalangi keterpurukan masyarakat atau
perubahannya (menuju kondisi semakin buruk). Aktivitas para syabab Hizb adalah
berjuang untuk mewujudkan pemikiran mereka baik dengan mengemban pemikiran itu
kepada masyarakat atau mendidik mesyarakat dengan pemikiran Hizb atau dengan
menunjuki masyarakat ke arah yang menjadi tujuan Hizb.
Hanya saja aktivitas itu hakikatnya adalah aktivitas memelihara dan
mengatur urusan masyarakat. Artinya aktivitas mereka itu hakikatnya adalah
aktivitas politik. Oleh karena itu syabab Hizbut Tahrir niscaya merupakan
politisi. Mereka yang bukan politisi maka mereka tidak memiliki hubungan dengan
partai mereka, meski mereka menisbatkan diri kepadanya.
Satu hal yang
harus jelas adalah bahwa politik bukanlah berita dan informasi. Pemeliharaan
urusan yang mereka lakukan bukan semata pemeliharaan urusan menggunakan sesuatu
yang di dalamnya terdapat kemaslahatan dan kebaikan bagi masyarakat. Tetapi riayah
yang mereka lakukan adalah pengaturan dan pemeliharaan urusan masyarakat
menggunakan mabda (ideologi) Islam. Karena kemaslahatan adalah apa yang
dikatakan Islam sebagai maslahat. Karena kebaikan itu tidak lain adalah apa
yang dibawa oleh Islam. Kalau begitu para syabab Hizb adalah politisi-politisi
dari jenis tertentu. Mereka bukan pedagang berita. Oleh karena itu harus jelas
dalam diri mereka bahwa aktivitas mereka adalah mengatur dan memelihara urusan
masyarakat dengan ideologi Islam.
Akan tetapi mereka tidak akan mampu melakukan hal itu kecuali jika mereka
menguasai berita dan informasi. Berita dan informasi adalah makanan harian
mereka. Berita dan informasi itulah yang memungkinkan mereka bisa memahami
politik dan aktiv berpolitik. Tetapi berita dan informasi itu bukan politik itu
sendiri, juga bukan aktivitas politik.
Atas dasar itu, kewajiban syabab adalah mendengarkan berita setiap hari
sesuai kemampuan mereka. Dan hendaknya mereka memiliki informasi-informasi
politik atas sebagian besar berita yang ada. Mereka hendaknya membaca
berita-berita politik secara luas dan ekstensif. Akan tetapi hal itu tidak
boleh lebih sekedar menjadi sarana untuk melakukan aktivitas politik dan
menjadi perantara untuk menguasai komoditas politik. Politik hanyalah
pengaturan dan pemeliharaan urusan-urusan masyarakat. Dan mendengarkan berbagai
berita adalah penting dan sebuah kelaziman. Akan tetapi pembicaraan dengan
masyarakat wajib merupakan pembicaraan politisi, dengan makna jangan sampai
hanya menukilkan berita dan mengomentarinya. Tetapi menggunakan berita dan
informasi politik demi mengatur dan memelihara urusan-urusan masyarakat.
Misalnya, ketika terjadi peristiwa Watergates dan Nixon, hendaknya syabab
menjelaskan bahwa hal itu merupakan bukti kerusakan sistem Demokrasi. Karena
yang dimaksudkan adalah keistiqamahan penguasa, bukan pencopotannya. Sistem
Islam menjadikan masyarakat berhak dan wajib mengoreksi penguasa demi kelurusan
penguasa. Masyarakat mengoreksi penguasa secara terus menerus dengan tujuan
agar penguasa itu tetap lurus. Demikianlah setiap berita, pembicaraan
tentangnya dijadikan sebagai bagian dari riayah asy-syu’un.
Terdapat perbedaan antara berita dan informasi politik. Begitu pula ada
perbedaan antara kaedah-kaedah politik, garis-garis besar politik dan pemahaman
konstelasi internasional. Mengetahui semua yang disebutkan itu sekaligus
perbedaan diantaranya akan menjadikan kita memiliki pandangan yang tajam untuk
memahami politik internasional. Pemahaman kita
atas politik internasional dan perhatian kita dalam mengetahui konstelasi
internasional menjadikan kita bisa memahami berbagai hubungan yang sedang
terjadi diantara berbagai pihak internasional yang memiliki pengaruh dalam
masalah-masalah internasional. Juga menjadikan kita mampu mengetahui maslahat
yang menjadi landasan dibangunnya berbagai hubungan itu. Hal itu agar kita bisa
meraba dengan penuh pemahaman dan kesadaran apa yang menjadi asas berbagai
hubungan itu, bagaimana tata cara memukulnya, dan mengancam negara-negara itu
dengan jalan mengancam kepentingan-kepentingannya. Juga agar kita bisa menentukan sikap kita terhadap setiap negara dan
tindakan kita terhadap konstelasi internasional. Kita di dalam Daulah al-Khilafah
akan melakukan berbagai manuver politik. Kita juga akan melakukan berbagai
persiapan untuk memburu kesempatan, bahkan untuk menyiapkan kesempatan yang
tertata dan terakselerasi dalam mengemban dan menyebarkan risalah Islam,
menghacurkan berbagai penghalang fisik dan kekuatan militer dengan memobilisasi
pasukan dan melangsungkan jihad untuk menjulang tinggikan kalimat Allah dan
menghancurkan kekuatan kekufuran.
Kita syabab Hizbut Tahrir, adalah pengusung pemikiran politik yang memiliki
metode politik spesifik. Maka kita memandang berbagai peristiwa politik, kita
mengambil berbagai informasi politik dan berita umumnya dari sudut pandang
ideologi. Islam telah disempurnakan untuk kita dan kita berjuang untuk
merealisasikannya di tengah kehidupan, dalam sebuah institusi yang
merepresentasikan ideologi Islam, dan dalam sebuah negara yang menerapkannya di
tengah realita kehidupan, yang tidak lain adalah daulah Khilafah. Kita
berpegang teguh kepada metodenya yaitu menyebarkan ideologi Islam dan mengemban
risalahnya kepada seluruh manusia. Sangat penting agar kita berada satu level
dan berjalan seiring dengan berbagai peristiwa dari sisi monitoring, pemahaman
dan analisis. Dan hendaknya kita berkemampuan untuk melakukan penetrasi ke lingkungan
politik dan menjelaskan berbagai masalah politik dengan metode yang dengannya
urusan-urusan masyarakat dapat dipelihara dan bahwa politik adalah pemeliharaan
berbagai urusan secara hakiki yang ditentukan oleh Islam.
Memukul berbagai hubungan diantara negara-negara yang eksis di dunia saat
ini dilakukan berdasarkan aktivitas menguliti strategi mereka, menampakkan
kepentingan yang ada dibalik strategi mereka itu, menjelaskan pandangan mereka
yang hakiki dan harapan mereka yang penuh kedengkian. Juga menjelaskan bahwa mereka
adalah kubu-kubu internasional yang saling bersaing. Mereka bersama-sama atau
berselisih pada saat merampok kekayaan atau bekerja sama dalam merampok dan
menikmati kekayaan itu. Tabiat ideologi kapitalis yang sedang memimpin dunia
saat ini adalah mengusung dalam lipatannya yang saling bertentangan dan berdiri
di atas asas yang menjadi keniscayaan, yaitu persaingan memperebutkan
kepentingan dan mendapatkan berbagai manfaat. Karena itu asas manfaat merupakan
standar perbuatan di dalam ideologi kapitalisme. Dan metode penyebaran ideologi
bagi mereka adalah aktivitas menancapkan hegemoni terhadap berbagai bangsa yang
lemah dalam rangka untuk mengekploitasinya, baik dalam bentuk hegemoni militer,
politik, pemikiran atau ekonomi, dsb. Bentuk hegemoni mana saja yang bisa
mereka realisasi untuk merampok kekayaan, merampas berbagai manfaat dan
memperbudak bangsa-bangsa, maka mereka akan menempuh jalannya dan mengaburkan
cara-cara dan sarana-sarana mereka untuk merealisasikannya.
Maka kita memonitor berita, menguasainya secara lengkap dan adanya
informasi-informasi politik serta menafsirkannya dari sudut pandang tertentu
akan memungkinkan kita untuk memukul dan menggagalkan strategi negara-negara
kafir itu dan kemudian mengintai mereka dalam rangka menguliti strategi mereka.
Hizbut Tahrir adalah partai politik, aktivitasnya bersifat politik,
menguliti strategi-strategi dan makar-makar negara-negara kafir untuk
menghancurkan kita dan merusak pengimplementasiannya oleh mereka. Sebagaimana
Hizbut Tahrir juga beraktivitas memutus hubungan yang eksis di negeri-negeri
Islam antara para penguasa dengan bangsa mereka, dan antara penguasa dengan
tuan-tuan mereka. Hubungan antara para penguasa dengan bangsa mereka saat ini tegak diatas
landasan untuk merendahkan dan membinasakan bangsa-bangsa, menghancurkan
berbagai kemaslahatan mereka dan menjauhkan umat dari ideologinya. Sementara
hubungan antara para penguasa di negeri islam dengan tuan-tuan mereka tegak
diatas landasan bahwa mereka adalah antek-antek yang tulus mengabdi kepada
tuan-tuan mereka, menerapkan apa yang didektekan kepada mereka dan menjaga
berbagai kepentingan tuan-tuan mereka. Mereka tidak lain adalah alat negara
kafir untuk memerangi Islam, mengokohkan metode pemikiran barat dan membangun
peradaban barat dengan segenap pemahamannya baik dalam bidang pemerintahan,
ekonomi atau sosial.
Adapun kita masih berada di luar pemerintahan, tetapi kita sedang berada di
depan pintu pemerintahan, kita mencari tempat pemusatan untuk mengumumkan
peristiwa besar dan kelahiran institusi baru yang akan mengubah wajah sejarah,
memperbarui sejarah dan mengkreasi sejarah yang agung. Maka kita wajib
melipatgandakan daya upaya, Hendaknya kita menyiapkan diri untuk membayar harga
yaitu pengorbanan yang mahal untuk meraih sesuatu yang lebih mahal yaitu
keridhaan Allah Swt. Peristiwa itu tidak lain adalah berdirinya Daulah Khilafah untuk
menjulangtinggikan kalimat Allah, mengibarkan panji al-’Uqab di seluruh penjuru
bumi, menggerakkan pasukan Islami ke barat dan timur. Kaum muslim akan merasakan
pertolongan Allah yang akan Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki,
dan Allah Mahaperkasa dan Mahapenyayang.