Senin, 19 Mei 2014

Menoreh Tinta Putih, tak Berbekas, Sia-sia



Ibarat nasi sudah menjadi bubur, akan tetap seperti itu tidak akan berubah menjadi nasi atau beras kembali yang ada akan menjadi basi ketika tidak segera dieksekusi. Begitu pula lah dengan perbuatan manusia, benar atau salah itu akan tetap menjadi bentuk perbuatan, yang baik akan tetap baik dan yang buruk akan tetap buruk, tidak mungkin berubah sebaliknya. Apa yang bisa dilakukan oleh manusia?? Ya,benar! MENYESAL,, apapun bentuk perbuatannya, perbuatan baik pun dia akan bertanya “MENGAPA saya tidak bisa lebih baik DARIPADA itu? PADAHAL saya mampu”. Apalagi ketika dia melakukan perbuatan buruk, diapun tetap bertanya “MENGAPA saya melakukan hal itu, PADAHAL saya mampu melakukan hal lain DARIPADA itu”. Ya, itulah sifat manusia yang begitu melekat pada dirinya, apakah itu hal yang wajar? Saya pikir itu akan menjadi sangat tidak wajar ketika manusia tidak mampu mensyukuri apa yang telah Ia dapatkan. Apa itu? bukan! Maksud saya bukan mensyukuri perbuatan salah yang telah Ia lakukan namun bersyukur bahwa Ia masih diberi kesempatan untuk berubah dan meningkatkan perbuatan baiknya dimasa depan. Orang baik itu bukan berarti orang yang tidak pernah melakukan kesalahan namun orang yang bisa belajar dari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.